Hati Bapamu terhadapmu
adalah selalu berbuat baik. Jangan biarkan keadaan yang menunjukkan keadaan
sebaliknya mengubah keyakinanmu akan kebaikkanNya itu. Ketika hidupmu penuh
jeritan bahwa ‘Allah udah gak peduli
sama gue’, jangan biarkan dirimu
membuat keputusan lain selain : PERCAYA.
Ini adalah kecenderungan kita untuk
selalu MENGERTI atas apa yang terjadi. Tetapi MENGERTI bukanlah substitusi dari MEMPERCAYAI. Keinginan
untuk selalu mau tahu dan mengerti tentang apa yang terjadi, merupakan
keinginginan terselubung kita untuk MENGONTROL keadaan. Dan MENGONTROL bukanlah
pengganti dari MEMPERCAYAI.
Percaya kepadaNya
adalah kunci untuk semua aspek kehidupan...
Ketika Israel menghadapi Laut Merah,
cara satu-satunya menyeberang kesana adalah MEMPERCAYAI DIA! Ketika Daniel
dilemparkan ke dalam gua singa, tangga keluar dari lubang itu hanyalah
MEMPERCAYAI DIA. Ketika Maria menangis di samping makam kakaknya, Lazarus, obat
untuk lukanya ada dalam Yesus, yang mengatakan, " percayalah padaKu."
Percayalah kepadaNya….
Percayai Dia ketika seseorang yang kamu cintai mengkhianatimu.
Percayai Dia
ketika saldo bankmu kurang dari kebutuhanmu.
Percayai Dia
ketika kamu tidak mendapatkan pujian yang pantas.
Percayai Dia
ketika kamu disalahpahami, dikritik dan difitnah.
Percayai Dia
ketika kamu tidak tahu jalan mana yang harus ditempuh.
Percayai Dia
ketika hidup terasa sudah berakhir, tidak ada jalan keluar, tidak ada lagi
kebahagiaan..
Percayai Dia…
itu saja, itu cukup…
Allah tidak dapat
berbohong. (Titus 1:2) Dia sudah berjanji memberikan masa depan yang cerah dan
penuh harapan (Yeremia 29:11) dan meskipun keadaan mungkin sebaliknya, Dia
tidak akan pernah meninggalkanmu (Ibrani 13:5) Kebaikan dan kemurahan akan
mengikutimu setiap hari dalam hidupmu. (Mazmur 23:6) Jika kamu percaya
kepadaNya, kamu akan menemukan peristirahatanmu. (Ibrani
4:3)
Miliki kedamaian dengan mempercayaiNya
(Yesaya 26:3) dan jangan menolak apa yang sudah Tuhan sediakan bagimu (Ibrani
3:18-19)
Percayai Dia….Titik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar