Laporan praktikum kimia organik 2
I.
JUDUL : ISOLASI
KASEIN DARI SUSU
II.
TUJUAN : Mengisolasi
kasein dari susu dengan cara pengendapan dengan asam
III. DASAR TEORI
:
Susu
merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu,
kasein (protein susu, dan laktosa (karbohidrat susu).
Seperti
halnya asam amino, protein susu (kasein) juga bersifat amfoter. Protein dalam
susu mencapai 3,25%. Struktur primer terdiri dari rantai polipeptida dari
asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptida linkages).
Protein juga memiliki pH isoelektrik tertentu. pH isoelektrik merupakan suati
nilai pH dimana jumlah muatan listrik positif sama dengan muatan negatifnya.
Pada pH tersebut, protein tidak bermuatan positif maupun negatif, sehingga
dapat membentuk agregat (gumpalan-gumpalan yang keruh) dan mengendap, karena
sebagian protein menunjukkan kelarutan yang minimal pada pH isolektriknya.
Sifat inilah yang akan digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi kasein dari
susu.
Protein susu
memiliki protein-protein spesifik. Salah satunya adalah kasein. Kasein
merupakan komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. kadar
kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti
alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu
komponen organik yang melimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa.
Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk
fosfoprotein. Kasein berupa serbuk amorf warna putih.
Dalam
kaseintidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat
anorganil seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein
berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas.
Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi
dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium asetat, dan natrium
oksalat.
Kasein dapat
diendapkan oleh asam, enzim rennet, dan alkohol. Selain penambahan asam,
pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan penambahan renin, yaitu suatu
enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi betina. oleh karena itu, susu
dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam yang terbentuk di dalam susu
sebagai aktivitas dari mikroba.
Kasein
digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asam-asam amino
essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan
kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di dalam tubuh sangat
lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih baik daripada whey
protein.
Cara
pengerjaan:
Awalnya
100ml susu segar dihangatkan di atas pemanas spriritus hingga suhunya, mencapai
40oC. setelah itu ditambahkan 100mL buffer asetat 0,2M pH=4,7 agar
laruta tersebut bersifat asam dan mencapai pH isoelektriknya. kemudian
ditambahkan tetes demi tetes HCl 0,2M agar campuran tersebut benar-benar
mencapai pH isoelektriknya yang ditandai sampai terbentuknya
kekeruhan/endapan/gumpalan berwarna putih (pH sekitar 4,5).
Kemudian
didinginkan dalam penangas pada suhu kamar selama 5 menit dan didekantasi untuk
mendapatkan kasein. Kasein yang diperoleh diberi sedikit air agar mengencerkan
sisa-sisa asam yang ada dan didekantasi kembali. lalu kasein dilarutkan dalam
etanol (perbandingan air:etanol=1:1) agar terbebas dari pengotor yang tidak
larut dalam air.
IV. ALAT DAN
BAHAN
A.
ALAT
No
|
Nama
|
Jumlah
|
|
1
|
Tabung
reaksi
|
3
|
|
2
|
Gelas ukur
|
1
|
|
3
|
Gelas beker
|
1
|
|
4
|
Corong kaca
|
1
|
|
5
|
Pengaduk
|
3
|
|
6
|
Erlenmeyer
|
2
|
|
7
|
Kertas saring
|
secukupnya
|
|
8
|
Exicator
|
1
|
|
9
|
Pipet tetes
|
3
|
|
10
|
Neraca analitik
|
1
|
|
11
|
Penjepit kayu
|
1
|
|
12
|
Kaca arloji
|
1
|
|
13
|
Thermometer
|
1
|
|
14
|
Rak tabung
|
1
|
BAHAN
No
|
Nama
|
Jumlah
|
1
|
Susu bubuk
|
Secukupnya
|
2
|
Aquades
|
Secukupnya
|
3
|
Asam
asetat glacial
|
1 ml
|
4
|
Etanol 95%
|
75 ml
|
5
|
Eter
|
100 ml
|
V. DATA
PENGAMATAN
NO
|
PERLAKUAN
|
PENGAMATAN
|
1
|
Memanaskan 100 mL susu sampai 400 C
|
Susu putih menggumpal
|
2
|
Menambah asam asetat glasial 1 ml
|
Susu putih kekuningan, agak cair (gumpalan
berkurang)
|
3
|
Menyaring
|
Endapan putih kekuningan, filtrat bening
|
4
|
Menambah 50 ml etanol 95%
|
Endapan putih, filtrat kekuningan
|
5
|
Menambah etanol : eter = 1:1 (50 ml)
|
Endapan putih, filtrat putih kekuningan
|
6
|
Menambah 50 ml etanol : eter
|
Endapan putih, filtrat putih bening
|
7
|
Menambah 50 ml eter lalu menyaringnya
|
Endapan putih bersih berupa butir-butir halus,
filtrat jernih
|
8
|
Massa kertas saring
|
0,6688 gr
|
9
|
Massa rendemen
|
6,0912 gram
|
VI.
Pembahasan
Percobaan
ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dari susu. Dalam percobaan ini digunakan
susu bubuk. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan pengasaman. Dalam percobaan
dilakukan isolasi kasein dengan cara pengasaman yaitu dengan menambahkan asam
asetat glacial.
Susu
merupakan system koloid yang system terdispersi dan pendispersinya adalah zat
cair (emulsi). Sistem ini tidak terlalu stabil tetapi pada susu, system koloid
ini distabilkan dengan adanya kasein sebagai emulgator. Langkah pertama adalah
dengan memanaskan susu sebanyak 100 ml hingga suhu 40°C, pemanasan hanya
dilakukan sampai suhu 40°C, dengan tujuan agar tidak merusak kandungan air susu
yang lain yaitu tritofan, serina dan treonina, setelah mencapai 40°C, air susu
diangkat dan ditambahkan tetes demi tetes asam asetat glacial sebanyak 1 ml
sambil terus diaduk dan lama kelamaan terbentuk endapan putih. Endapan ini
adalah kasein, selanjutnya endapan ini dipisahkan dari filtratnya dengan
menyaringnya. Endapan berupa padatan/ serbuk putih, sedangkan filtrate berupa
cairan jenuh berwarna agak kuning. Filtrat ini selanjutnya disimpan untuk
percobaan identifikasi kasein
Langkah
selanjutnya adalah melarutkan endapan dalam 50 ml alcohol 95%, kemudian
mendekantasinya, lalu mengulangi langkah ini dengan menggunakan 50 ml
etanol:eter = 1:1. Lalu ditambah lagi 50 ml eter;alcohol dan disaring, lalu
dicuci dengan 50 ml eter. Rangkaian proses ini bertujuan untuk memurnikan
kasein yang diperoleh dari komponen-komponen susu yang lain. Setelah disaring,
kasein yang diperoleh dikeringkan dan setelah kering ditimbang.
Massa
kasein yang diperoleh adalah 6,0912 mg. sehingga kadar kasein dalam 100 ml air
susu adalah
Kadar kasein =
=
= 6,0912 mg/ml
VII. Kesimpulan
1.
Tujuan dari percobaan adalah mengisolasi kasein dari
susu
2.
Kasein dapat diisolasi dengan cara hidrolisis kimiawi,
baik dengan pengasaman, penambahan basa maupun enzim secara sempurna
3.
Hidrolisis kasein dengan asam tidak dilakukan pada
suhu tinggi, hanya dilakukan hingga suhu 40°C saja agar komponen air susu
yang lain tidak rusak
4.
Kasein yang
diperoleh berwarna putih dengan massa 6,0912 gram
5.
Kadar kasein
dalam 100 ml air susu adalah 6,0912 mg/ml
6.
Fungsi
penambahan alcohol 95% adalah untuk memurnikan kasein dari komponen susu yang
lain
VIII. Daftar Pustaka
Anna, Pudjianti.
1999. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta :
UI Press
Ahmad, Dwi S dan
Subarno. 1999. Petunjuk Praktikum
Biokimia. Surakarta: F.MIPA UNS
Tim Dosen
Praktikum Biokimia. 2011. Petunjuk
Praktikum Biokimia. P.MIPA : UNS Press
Aisyah, G. 1993. Biokimia I. Jakarta : Gramedia
Sujadi. 1996. Petunjuk Praktikum Biokimia.
Surakarta:UNS Press