Kamis, 03 Mei 2012

ISOLASI KASEIN DARI SUSU

Laporan praktikum kimia organik 2
I.       JUDUL : ISOLASI KASEIN DARI SUSU
II.    TUJUAN : Mengisolasi kasein dari susu dengan cara pengendapan dengan asam
III. DASAR TEORI :
Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu, dan laktosa (karbohidrat susu).
Seperti halnya asam amino, protein susu (kasein) juga bersifat amfoter. Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer terdiri dari rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptida linkages). Protein juga memiliki pH isoelektrik tertentu. pH isoelektrik merupakan suati nilai pH dimana jumlah muatan listrik positif sama dengan muatan negatifnya. Pada pH tersebut, protein tidak bermuatan positif maupun negatif, sehingga dapat membentuk agregat (gumpalan-gumpalan yang keruh) dan mengendap, karena sebagian protein menunjukkan kelarutan yang minimal pada pH isolektriknya. Sifat inilah yang akan digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi kasein dari susu.
Protein susu memiliki protein-protein spesifik. Salah satunya adalah kasein. Kasein merupakan komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein. Kasein berupa serbuk amorf warna putih.
Dalam kaseintidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat anorganil seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium asetat, dan natrium oksalat.
Kasein dapat diendapkan oleh asam, enzim rennet, dan alkohol. Selain penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi betina. oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas dari mikroba.
Kasein digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asam-asam amino essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di dalam tubuh sangat lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih baik daripada whey protein.
Cara pengerjaan:
Awalnya 100ml susu segar dihangatkan di atas pemanas spriritus hingga suhunya, mencapai 40oC. setelah itu ditambahkan 100mL buffer asetat 0,2M pH=4,7 agar laruta tersebut bersifat asam dan mencapai pH isoelektriknya. kemudian ditambahkan tetes demi tetes HCl 0,2M agar campuran tersebut benar-benar mencapai pH isoelektriknya yang ditandai sampai terbentuknya kekeruhan/endapan/gumpalan berwarna putih (pH sekitar 4,5).
Kemudian didinginkan dalam penangas pada suhu kamar selama 5 menit dan didekantasi untuk mendapatkan kasein. Kasein yang diperoleh diberi sedikit air agar mengencerkan sisa-sisa asam yang ada dan didekantasi kembali. lalu kasein dilarutkan dalam etanol (perbandingan air:etanol=1:1) agar terbebas dari pengotor yang tidak larut dalam air.
IV. ALAT DAN BAHAN
A.    ALAT
No
Nama

Jumlah
1
Tabung reaksi

3
2
Gelas ukur

1
3
Gelas beker

1
4
Corong kaca

1
5
Pengaduk

3
6
Erlenmeyer

2
7
Kertas saring

secukupnya
8
Exicator

1
9
Pipet tetes

3
10
Neraca analitik

1
11
Penjepit kayu

1
12
Kaca arloji

1
13
Thermometer

1
14
Rak tabung

1

BAHAN                    
No
Nama
Jumlah
1
Susu bubuk
Secukupnya
2
Aquades
Secukupnya
3
Asam asetat glacial
1 ml
4
Etanol 95%
75 ml
5
Eter
100 ml

V. DATA PENGAMATAN
NO
PERLAKUAN
PENGAMATAN
1
Memanaskan 100 mL susu sampai 400 C
Susu putih menggumpal
2
Menambah asam asetat glasial 1 ml
Susu putih kekuningan, agak cair (gumpalan berkurang)
3
Menyaring
Endapan putih kekuningan, filtrat bening
4
Menambah 50 ml etanol 95%
Endapan putih, filtrat kekuningan
5
Menambah etanol : eter = 1:1 (50 ml)
Endapan putih, filtrat putih kekuningan
6
Menambah 50 ml etanol : eter
Endapan putih, filtrat putih bening
7
Menambah 50 ml eter lalu menyaringnya
Endapan putih bersih berupa butir-butir halus, filtrat jernih
8
Massa kertas saring
0,6688 gr
9
Massa rendemen
6,0912 gram

VI. Pembahasan
            Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dari susu. Dalam percobaan ini digunakan susu bubuk. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan pengasaman. Dalam percobaan dilakukan isolasi kasein dengan cara pengasaman yaitu dengan menambahkan asam asetat glacial.
            Susu merupakan system koloid yang system terdispersi dan pendispersinya adalah zat cair (emulsi). Sistem ini tidak terlalu stabil tetapi pada susu, system koloid ini distabilkan dengan adanya kasein sebagai emulgator. Langkah pertama adalah dengan memanaskan susu sebanyak 100 ml hingga suhu 40°C, pemanasan hanya dilakukan sampai suhu 40°C, dengan tujuan agar tidak merusak kandungan air susu yang lain yaitu tritofan, serina dan treonina, setelah mencapai 40°C, air susu diangkat dan ditambahkan tetes demi tetes asam asetat glacial sebanyak 1 ml sambil terus diaduk dan lama kelamaan terbentuk endapan putih. Endapan ini adalah kasein, selanjutnya endapan ini dipisahkan dari filtratnya dengan menyaringnya. Endapan berupa padatan/ serbuk putih, sedangkan filtrate berupa cairan jenuh berwarna agak kuning. Filtrat ini selanjutnya disimpan untuk percobaan identifikasi kasein
            Langkah selanjutnya adalah melarutkan endapan dalam 50 ml alcohol 95%, kemudian mendekantasinya, lalu mengulangi langkah ini dengan menggunakan 50 ml etanol:eter = 1:1. Lalu ditambah lagi 50 ml eter;alcohol dan disaring, lalu dicuci dengan 50 ml eter. Rangkaian proses ini bertujuan untuk memurnikan kasein yang diperoleh dari komponen-komponen susu yang lain. Setelah disaring, kasein yang diperoleh dikeringkan dan setelah kering ditimbang.
            Massa kasein yang diperoleh adalah 6,0912 mg. sehingga kadar kasein dalam 100 ml air susu adalah
Kadar kasein =  
=
= 6,0912 mg/ml
VII. Kesimpulan
1.      Tujuan dari percobaan adalah mengisolasi kasein dari susu
2.      Kasein dapat diisolasi dengan cara hidrolisis kimiawi, baik dengan pengasaman, penambahan basa maupun enzim secara sempurna
3.      Hidrolisis kasein dengan asam tidak dilakukan pada suhu tinggi, hanya dilakukan hingga suhu 40°C saja agar komponen air susu yang lain tidak rusak
4.      Kasein yang diperoleh berwarna putih dengan massa 6,0912 gram
5.      Kadar kasein dalam 100 ml air susu adalah 6,0912 mg/ml
6.      Fungsi penambahan alcohol 95% adalah untuk memurnikan kasein dari komponen susu yang lain
VIII. Daftar Pustaka
Anna, Pudjianti. 1999. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
Ahmad, Dwi S dan Subarno. 1999. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surakarta: F.MIPA UNS
Tim Dosen Praktikum Biokimia. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia. P.MIPA : UNS Press
Aisyah, G. 1993. Biokimia I. Jakarta : Gramedia
Sujadi. 1996. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surakarta:UNS Press